. PSIKOLOGI PENDIDIKAN | '=welcome to Ren's Zone='

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DEFINISI DAN LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1. Psikologi pendidikan adalah subdisiplin psikologi dan bukan psikologi itu sendiri yang dianggap bahwa tidak memiliki konsep, teori, dan metode tersendiri (Islamuddin: 2012).
(Islamuddin, Haryu, 2012, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar)


2. Arthur S. Reber (1998) mengatakan bahwa “Psikologi pendidikan adalah sebuah subdisiplin ilmu psikologi yang berkaitan dengan teori dan masalah kependidikan yang berguna dalam hal-hal sebagai berikut: a. Penerapan prisip-prinsip belajar di dalam kelas,
b. Pengembangan dan pembaruan kurikulum,
c. Ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan,
d. Sosialisasi proses-proses tersebut dengan pendayagunaan ranah kognitif, dan
e. Penyelenggaraan pendidikan keguruan 
(Reber, Arthur S., 1998, The Penguin Dictionary Of Psychology, Ringwood Victoria: Penguin Books Australia Ltd)

3. Psikologi pendidikan menurut Barlow (1985), adalah sebuah pengetahuan berdasarkan riset psikologi yang menyediakan serangkaian sumber untuk membantu Anda melaksanakan tugas sebagai seorang guru dalam proses belajar mengajar, secara lebih efektif. Psikologi pendidikan digolongkan menjadi tujuh pokok bahasan, yaitu:
a. Manajemen ruang belajar (kelas) yang sekurang-kurangnya meliputi pengendalian kelas dan penciptaan iklim kelas.
b. Metodologi kelas (metode pengajaran)
c. Motivasi peserta kelas
d. Penanganan siswa yang berkemampuan luar biasa
e. Penanganan siswa yang berperilaku menyimpang
f. Pengukuran kinerja akademik siswa g. Pendayagunaan umpan balik dan penindaklanjutan.
(Barlow, D.L., 1985, Educational Psychology The Teaching Learning Process, Chicago: The Moody Bible Institute)

4. Tardif (1989) mengemukakan bahwa “psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan yang mencakup: a. Context of teaching and learning (berhubungan dengan situasi dan tempat terjadinya proses belajar dan mengajar)
b. Process of teaching and learning (berhubungan dengan tahapan-tahapan dalam proses belajar mengajar) c. Outcomes of teaching and learning (berhubungan dengan hasil-hasil yang dicapai dalam proses belajar dan mengajar)” 
(Tardif, R., 1989, The Penguin Macguarie Dictionary of Australian Education Ringwood Victoria, Penguin Books Australia Ltd)

5. Dalyono (2001) mendefinisikan bahwa “psikologi pendidikan sebagai A systematic study of the process and factors involved in the education of human being is called educational psychology. Ruang lingkupnya meliputi:
a. Sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh terhadap belajar.
b. Sifat-sifat proses belajar.
c. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readiness).
d. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam kecepatan dan keterbatasan belajar.
e. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjadi selama belajar.
f. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil belajar.
g. Teknik-teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
h. Pengaruh atau akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadap suatu individu.
i. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personel sekolah.
j. Akibat/pengaruh psikologi (psychological impact) yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.”
(Dalyono, M., 2001, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta)

6. Syah (2000) menarik kesimpulan bahwa “ psikologi pendidikan mempunyai dua objek riset dan kajian, yaitu:
a. Siswa, yaitu individu yang sedang belajar, termasuk pendekatan strategi, faktor yang mempengaruhi, dan prestasi yang dicapai.
b. Guru, yaitu individu yang berkewajiban atau bertugas mengajar termasuk metode, model, strategi, dan lain-lain yang berhubungan dengan penyajian materi pelajaran.
Beliau juga menetapkan 16 topik bahasannya, yaitu:
a. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan ( the science of educational psychology).
b. Heriditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity).
c. Lingkungan yang bersifat fisik (Physical structure).
d. Perkembangan siswa (growth).
e. Proses-proses tingkah laku (behavior process).
f. Hakikat dan ruang lingkup belajar (nature and scope of learning).
g. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning).
h. Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theories of learning).
i. Pengukuran, yakni prinsip-prinsip dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi (measurement: basic principles and definitions).
j. Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject matters).
k. Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement).
l. Ilmu statistik dasar (element of statistic).
m. Kesehatan rohani (mental hygiene).
n. Pendidikan membentuk watak (character education).
o. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (Psychology of secondary school subjects).
p. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school subjects) (Syah, Muhibbin., 2000, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya).